Comic Idul Adha 1429 H

① Pagi ini, mentari di atas rumah bersinar begitu cerah, berjuta umat Muhammad berbondong-bondong pergi ke masjid tunaikan sholat berjamaah.
Akupun sempatkan diri mampir ke belakang rumah ketika pulang dr Masjid di sebelah. Kuambil kamera dan ku sapa Mas Sapi,

Semut :
"pagi Mas.., pa kabar?"

Sapi :
"hmaaah... baik,
dari mana ganteng bngt??"

Semut :
"ya dari masjid lah,
emmm... blh aq ngambil gambarmu, Mas Sapi?"

Sapi :
"oo silakan tp tunggu bentar, aq tak bergaya dulu biar keren."

Semut :
"kita photo bersama aja ya, ucapkan chess pd hitungan ke 3.
1...2...3 cheeeeeess..."

Dan inilah hasil photo kenangan kami pagi td. Smua pada liat aq kan? Itu yg berdiri di dekat kaki depannya Mas Sapi.
Hehehe...gak kliatan ya?


② Tp skrg smua itu hanya tinggal kenangan saja, sebab sesaat setelah itu beberapa jagal dtng membawa tali dan mengikat ke empat kaki Mas Sapi. Salah seorang jagal berpeci hitam, berbaju koko, bahkan uda mnenteng pedang siap memenggal kepalanya.

Dan Mas Sapipun akhirnya roboh tak berdaya melawan empat orang penjagalnya.
Busyet...!! Hampir aja dia menimpa aq yg tngah berdiri di dpn rmh. Akupun segera lari masuk ke dlm rmh demi keamanan, sambil tak lupa tetep mengaktifkan kameraku.


③ Nampak Sang Jagal tengah berdiri tegap memamerkan pedang tajamnya.
Sejenak kusapa Mas Sapi yg roboh tak berdaya, menempelkan kepalanya tepat di halaman, di dpn pintu rumahku.

Semut :
"mas...mas... bangun mas... Agak sana dikit dunk, jng menutup pintu rumahku.
Mas km ndak papa kan Mas..?"

Sapi :
"hmaaaah....tlng aq Mut...
Gigitlah kaki-kaki mereka.
Aq gak mampu bangun nih.., mereka terlalu kuat mengikat kaki dan kepalaku."

Semut :
"maaf Mas... Aq jg gak mampu dan aqpun gak berhak mengganggu mereka.
Udalah Mas... trima aja nasibmu, aq yakin, bidadari tercantiq uda menunggu hadirmu di surga-Nya"

Sapi :
"ya uda deh Mut, aq kan mencoba pasrah menerima ini smua."


④ "Nah gitu dunk," sahutku kemudian. "Itu baru hebat namanya. Semoga km diterima disisi-Nya, dan smoga dagingmu bisa bermanfaat bagi mereka yg berhak menerimanya ya..."

Masih dari balik tirai rumahku, tetap kusempatkan mengabadikan wajah Mas Sapi yg uda pasrah dan ikhlas sepenuh jiwa.


⑤ Dan akhirnya saat2 yg dinantipun tiba. Dng sadisnya, sang jagal menggesekkan pedangnya tepat di leher Mas Sapi. Sayup2 kudengar smua hadirin mengumandangkan takbir dng lantangnya.

"Allohu akbar...
Allohu akbar...
Allohu akbar...
Lha illaha illallohu allohu akbar...
Allohu akbar wa lillahilham..."


⑥ Dan seketika itu, Mas Sapipun langsung meregang nyawa menghembuskan nafas terakhirnya.

(maaf friend...photonya aq sensor, takutnya ada yg gak kuat ngliat darah)

"hmaaaahh...slamat tinggal Semut" suara itu msh sempat aq dengar terucap lirih keluar dari mulutnya. Kulihat air bening menetes lembut dari sudut-sudut matanya.

"slamat tinggal Mas Sapi, smoga Alloh segera membawamu kedalam surga-Nya, amin"


⑦ Stlh Mas Sapi bner2 gak mampu lagi bergerak, para jagal itupun segera menguliti dan memisahkan daging dari tulang dng golok-golok tajamnya.


Kuamati Eyang Putri tengah asyik menyuruh anak buahnya, mengambilkan beberapa backbone untuk di masak saat itu jg. Dan Ibupun gak mau kalah, memilih daging lulur bwt disate bersama daging ayam yg uda disiapkannya sedari pagi.


⑧ Hum...tajem bener ya golok jagal itu.
Hiyy...miris aq melihatnya, tp bagaimanapun jg aq hrs tetap mengabadikannya.
Dan inilah photo golok itu.

Hehehe....

Setelah proses etet-etet itu selesai, daging, jeroan, kaldu, dan tulangpun dipisah-pisahkan, lalu dimasukkan kantong satu kiloan.
Seorang petugas segera menimbang daging kurban tersebut satu persatu dan membagikannya rata kepada yg berhak.
Kelar deh acara qt hari ini.
Aq dan yg lainnyapun segera mengambil piring dan makan-makan bersama menikmati sate, gule, rawon dan indahnya suasana di hari Idul Adha.
Alhamdulillah ya Alloh... atas nikmatmu yg memang tiada pernah kan terkira.

TAMAT.