Kata Penutup di Akhir Tahun

"ya Alloh...hukumlah mereka yg dzolim dng azab yg sepedih-pedihnya melebihi azab yg telah Kau timpahkan kepada umat sebelum kami. Amin..."

Sebenernya di penghujung 2008 ini aq pengin ucapin Selamat Tahun Baru 2009 buat kalian semua dng memposting foto2 yg aq janjikan kmrn. Tapi berhubung banyaknya saudara2 kita yg lain yg saat ini tengah berduka, sepertinya aq sangat egois kalo masih memaksakan juga untuk posting foto2 tentang hari bahagiaku itu. Ntar dikiranya aq pamer atau apalah pokoknya aq gak mau dikatakan kayak gitu.

Sebab seperti banyak diberitakan di tivi-tivi, bahwa kmrn menjelang dan pas bertepatan tanggal 1 Muharam atau 1 Suro (kata orang Jawa), telah terjadi banyak tragedi yg cukup mengenaskan. Diantaranya adalah tenggelamnya perahu nelayan di Pemalang yg merenggut puluhan nyawa.
Hilangnya 5 pelajar di perairan Tabanan Bali.
Terbaliknya kapal kecil yg tengah melakukan upacara sedekah laut di Banyumas.
Banyaknya kecelakaan di jalan raya dan yg lebih membuat aq trenyuh adalah tewasnya 375 orang lebih dlm agresi militer yg dilakukan Israel keparat, di jalur Gaza Palestina beberapa hari yg lalu.

Nah tentang serangan Israel ini, sebenarnya apa sih yg mereka mau? Masalah agama? Kalo aq rasa ini sudah bukan masalah agama lagi, tapi sudah menyangkut masalah kemanusiaan. Dan memang sudah seharusnya kalo seluruh umat di dunia dan bukan hanya umat Islam aja, berontak, mengecam keras karena memang serangan itu menewaskan sebagian besar anak2 dan wanita.

Sungguh perbuatan yg tdk berperi-kemanusiaan sama sekali.
Dan yg lebih membuat geram, Amerika gak mengeluarkan pernyataan apapun tentang tragedi ini padahal sdh jelas2 dia adalah sekutu Israel dan aq yakin mereka adalah satu paket dlm masalah ini. Pasti Amerika adalah dalang dibalik itu semua.

Memang sih kelihatannya Amerika gak ikut-ikut dlm serangan tersebut, tp mana buktinya. Kalo memang gak ikut harusnya dia bersikap menengahi karna seperti pengakuannya bahwa dia menganggab dirinya sebagai polisi dunia.

Wuaduh kayaknya berat bngt kalo aq lanjutin topik ini, dan yg ada malah emosi ntar yg akan timbul, jadi mending kita ganti aja ya.. kita ikut mengecam Israel lewat dunia Blog ini aja.


Hmmmm...bulan suro.
Menurut adat Jawa, bulan suro merupakan bulan yg sangat sakral karena bulan itu dianggab sebagai bulan yg suci, bulan untuk melakukan perenungan, bertafakur, berintrospeksi, serta mendekatkan diri pada Sang Khalik.
Cara yg dilakukan biasanya disebut dng laku, yaitu mengendalikan hawa nafsu dng hati yg ikhlas untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat.
Laku tersebut dpt diwujudkan dng berbagai cara antara lain, meditasi untuk merenungi diri ditempat2 sepi seperti di puncak gunung, di tepi pantai, di goa2 dll.
Namun kalo dicermati kegiatan semacam ini adalah merupakan upaya untuk menemukan jati dirinya agar selalu tetap eling lan waspodo.
Eling maksudnya harus tetap ingat siapa dirinya dan dari mana 'sangkan paraning dumadi' atau asal mulanya,
Kedudukan kita sebagai makhluk Tuhan bertugas menjadi khalifah manusia di bumi baik buat diri sendiri maupun orang lain.
Sedangkan waspodo berarti harus tetap cermat, terjaga, waspada terhadap segala godaan yg sifatnya menyesatkan. Karena sesungguhnya godaan itu bisa menjauhkan kita dari Sang Pencipta, sehingga dpt berpengaruh terhadap upaya mencapai diri yg 'manunggaling kawulo Gusti' atau bersatunya makhluk dan Penciptanya.

Aq sendiri sampai sekarang masih selalu inget kata2 Eyang yg mewanti-wanti untuk jng melakukan bepergian di tanggal 1 suro, apalagi pergi atau mandi di Pantai Selatan.
Konon katanya di setiap bulan Suro, sang Penguasa Laut Selatan, Nyi Roro Kidul, selalu punya hajatan besar yaitu menikahkan putrinya. Dan akan sangat merasa terganggu kalo dipermukaan ada manusia yg sedang melakukan aktifitas.

Makanya menurut adat Jawa, pernikahan di bln inipun sangat dihindari karna takutnya disangka menyaingi Sang Ratu dan kalo ini di langgar, diyakini itu akan membuat sang Penganten atau keluarganya gak akan mendapat kebahagiaan atau selalu mengalami kesengsaraan, baik itu tragedi perceraian, meninggal, kecelakaan ataupun yg lainnya. Entah kebenaran akan hal itu ada atau gak, yg jelas masyarakat Jawa secara turun temurun menghindari bln Suro untuk menikahkan anak-anaknya.
Padahal kalo menurut Islam, semua hari dan bulan itu baik untuk melakukan kegiatan termasuk menikahkan anak.
Aneh memang. Tp itulah yg namanya tradisi, kepercayaan. Akankah masyarakat Jawa dimasa mendatang akan lain lagi memaknai bulan Suro. Jawabnya kembali pada diri kita masing-masing sebagai anak cucu generasi penerus mereka.

Oiya sebagai kata penutup
aq ucapkan,
Selamat Menyongsong Tahun Baru 2009.

Sebab bsk aq gak bisa posting lagi, mau jalan menyongsong thn baru berdua sama Diajeng.
Oke Friend...sampai ketemu di thn depan.
Semoga tahun depan akan lebih baik dari tahun-tahun kmrn. Amin..