Bulan Penuh Cinta

Temen2 sekalian, yg paling Semut sayangi, jangan heran kalo mulai hari ini postingan Semut selalu tentang cinta, cinta, cinta dan segala keromantisannya. Itu semua adalah sebagai bukti sayangku buat kalian semua yg hanya bisa aku persembahkan lewat dunia blog ini. Dan sekaligus ikut meramaikan apa yg orang2 bilang bahwa February adalah bulan yg penuh dengan cinta.

※KISAH KEMARIN※

"Mas permisi Mas..."
Suara besar itu membangunkan aku yg tertidur lelap didalam taxi.
"iya..?" sahutku kemudian, sedikit kaget.
"sudah sampai di alamat yg dikertas ini," katanya lagi.

Hmmm...segera aku turun mendekap tas leptopku setelah sebelumnya kusempatkan melirik deretan angka merah yg tertulis di argometer, 66.850.
"tolong tasnya yg dibagasi di bawa ke teras Pak ya..."
Aku buka dompetku, wuaduh tinggal tiga lembar rupiah yg tersisa. Warna pink, warna biru langit sama warna hijau daun. Aku ambil yg biru dan yg hijau lalu aku kasih uang itu ke Bapak tadi, sebelum aku masuk ke dalam rumah.
"makasih Pak..."

Kudorong pintu depan, terkunci. Kucoba lewat garasi, terkunci semua. Akhirnya aku kembali ke pintu gerbang dan kupencet belnya.
Sambil duduk di kursi teras, aku menunggu pintu dibuka. Dan tak berapa lama kemudian, mak "grwadaaak..." suara rolling door itu memecah kesunyian sore. Berkalung handuk kecil, Pak No keluar dng senyum khasnya. "slamat sore Mas.., jam berapa tadi dari sana?" Belum sempat aku jawab pertanyaan itu, tiba2 pintu depan terbuka,
"Diajeng...?" panggilku lirih. Kucium lembut kening harum itu sebagai tanda bahwa aku kangen banget dengannya. Kurengkuh pinggang rampingnya dan kubawa dia masuk.
"Pak No... tolong tasnya ya.."

Sampai dikamar, kuhempaskan tubuhku dalam kasur, kubiarkan diajeng membuka sepatuku, lalu merebahkan kepalanya tidur, tepat diatas jantungku. Kuusap rambut lembutnya dan kupejam mataku untuk sejenak. Capek banget. Aku terlelap lagi.
#.#.#.#.#.#.#.#.#.#.#.#.#.#.#.#.#

Gemuruh adzan Magrib membuatku terjaga dari tidurku sore itu.
Mandi, wudlu, sholat kemudian aku turun makan malam.
Hmmmm...hidangan istimewa uda tertata rapi diatas meja. Tapi itu malah membuat aku bingung harus makan yg mana, dan akhirnya pilihan jatuh juga ke urap-urap daun kenikir dan ayam panggang sebagai pasangannya. Hehehe...aku harap kalian gak ngetawain aku karena lebih memilih itu. Perlu kalian tahu, itu memang menu favorit aku selama ini.
Nyam, nyam, nyam... enaaak...
Abis makan, duduk bentar di depan tv bareng semuanya, cerita ini itu sampai jam lapan lewat lalu aku naik, masuk kamar dan tidur. Tak berapa lama kemudian diajeng nyusulin naik dan langsung melempar tubuhnya dikasur tempat aku tidur mendekap guling. Diajeng lalu bangkit menuju saklar, dan lampupun dimatikan. Gelap, remang-remang membuat mataku sakit menatap leptop yg nampak terang ini. Akhirnya aku hentikan aja postinganku kali ini sampai disini.
Aku capek, mataku lelah pengin tidur. (tidur apa tiduuur...xixixi...)
Uda ah bubye semua...