Minggu, Januari 11, 2009

Modus Penipuan Model Baru

Angin malam di sepanjang jln Diponegoro terasa berhembus smakin kencang. Nampak daun2 menari riang dalam belai dingin sang malam. Awan pekat masih bergelayut di atas sana. Jangankan rembulan, satu bintangpun tak nampak berkedip pancarkan sinar.
Kupacu motorku menyusuri jalanan itu. Sampai didepan Bonbin, aq terhenti oleh trafick light. Kulihat arloji, 22:25, kulirik Diajeng masih terdiam duduk dibelakangku.

"pegangan yg erat Jeng, aq mau ngebut"

Ku tatap lampu merah itu, 5..4..3..2..1.. dan..

werrrr.. akupun memacu ninjaku mendahului motor2 yg lain. Kurasakan Diajeng kian rapat menempel hangat dipunggungku. Kedua tangannya melingkar erat diperutku.
Hmmmm...serasa bergetar darah di sekujur tubuh. Namun kali ini bukan hawa dingin penyebabnya, melainkan karna dekapan manja dari sosok yg melekat dipunggungku.

Sampai gak terasa uda tiba didepan DTC rupanya.
Memasuki kawasan A Yani, ku tambah persnelingku ke posisi empat, speedometer uda menunjuk ke angka 100. Mau ku naikkan ke gigi lima ketika tangan lembut itu mencubit perutku sbg tanda 'jangan'.

Sengaja di depan Giant Hypermarket aq gak belok menuju Margorejo Indah namun aq memilih lurus ke arah Waru. Rintik hujan uda mulai menetes satu dua. Sampai di pertigaan Jemursari, gerimis mulai turun basahi tangki motorku. Dan akhirnya, di depot Jemursari itu kami berteduh.
Sambil menunggu hujan reda, ku sarankan Diajeng memesan 2 porsi nasi bebek, daripada cuma mengeluh dan menyalahkanku yg gak mau pakai mobilnya aja tadi.
"gak romantis ah kalo bawa mobil," jawabku sambil berlalu
menuju tempat parkir yg teduh.
Tiba2 aja mataku menangkap sesuatu tergeletak di sela2 kedua sepatuku.
Hmmm...sebuah amplop tebal warna coklat bertuliskan
"Dokumen Perusahaan.
Penting..!!"
Aq pungut amplop itu dan tanpa kubuka, kuselipkan amplop itu disaku dalam jaketku. Kubiarkan Diajeng menelfon Ibu dan bilang bahwa kami masih berteduh, sementara kuhabiskan paha bebek yg ada dalam genggamku.
Selang beberapa menit kemudian, hujan terhenti. Segera aq bangkit dan membawa Diajeng pulang menyusuri kawasan Jemursari. Sampai digerbang komplek, kutekan klakson menyapa satpan yg sedang bertugas. Dan dirumah besar dipojok komplek itu, aq berhenti.
Kubiarkan Pak No membawa motorku masuk ke garasi.
Sampai dikamar, aq buka amplop tadi, dan
Woww..!! Ternyata isinya selembar SIUP, selembar akta kepemilikan tanah, selembar cek BRI senilai 4,7 Miliyard, dan beberapa berkas penting lainnya.

Wow..!! Fantastic... Mau aq apakan barang2 berharga ini?

Ah..besok pagi aja, aq urus semua ini, skrg uda ngantuk mau tidur.

* # * # * # * # *#* # * # * # * # *

Itu tadi ceritaku semalem dan hari ini, pagi tadi, aku mencoba menelfon № yg tercantum dlm surat tadi.

Panggilan pertamaku nyambung, tp gak ada yg angkat. Kucoba lagi panggil pake № ku yg satunya. Lagi2 gak ada yg angkat. Lalu kucoba panggil № itu skali lagi untuk yg terakhir. Sial, ternyata gak diangkat lagi.
Astaga..!! Aq lupa kalo ini hari Minggu, kantor tutup, pantesan dari tadi gak ada yg angkat. Tp ini № kantor koq kyk № HP aja. Aneh..!
Coba aq SMS ah, barangkali besok ada yg mau balesin. Isinya? Intinya aq bilang bahwa aq nemuin amplop tersebut dan pengin mengembalikannya.

Mak klunthing...!

"pesan tersampaikan"

HP aq taruh dan aq tinggal ngambil handuk, mau mandi.

Tititit tit tit...
Tititit tit tit...

Hmmm...ternyata HPku bunyi, dan gak disangka-sangka, SMSku di bales Sob...
Aneh...koq ada ya, kantor yg membuka layanan SMS, hari Minggu pula, aq ladenin ah.
Dia yg disana nanyain nomor reg yg ada dlm surat, dan akupun membalasnya.
Tak berapa lama kemudian, dia SMS lagi yg menyatakan bahwa nomor regnya BENAR dan meminta aq mengantar amplop itu ke alamat yg tertera, dengan kompensasi sebesar 130 juta sebagai imbalannya.
Woww..!! Fantastic..!!
Sebenernya dari awal aq uda gak percaya, tp gak papalah aq ikutin aja. Aq bales SMS itu dan aq tanyain gimana ini selanjutnya?
Lalu dia SMS lagi dan mau mentransfer yg 30jt dulu, biar aq ada ongkos buat jalan katanya, dan sisanya yg 100jt dibayar nanti kalo amplop uda diterima.
Dia meminta nomer rekeningku.
Hmmm...uda mulai terlihat tanda2 gak bener nih.
Lalu aq balesin lagi SMSnya dan aq minta dia mengambil sendiri barangnya di tempat yg aq tentukan dng membawa uangnya cash atau aq serahkan ini semua ke polisi.
Mencermati SMSku yg uda bawa2 Polisi, rupanya membuat dia sedikit ragu akan keseriusanku tadi. Aq tunggu2, semenit, dua menit, satu jam, ternyata dia gak balas SMSku lagi.
Huhu...dasar penipu gak profesional, lha wong Semut koq diiming-imingi dikasih uang segitu, dalam bentuk SMS pula, ya mana mau? Kalo uda berbentuk cash, uang tunai asli, mungkin Semut akan memikirkan lagi rencana buat menolak imbalan kompensasi itu, hehehe.... Mungkin mata Semut langsung ijo ngeliat uang segitu banyak.
Tapi Sob... dng pengalamanku tadi, setidaknya kalian bisa lebih berhati-hati dalam menghadapi apapun yg dirasa mencurigakan.
Jangan mudah ngasih nomor rekening ke orang yg gak dikenal.
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari ini semua.
Jangan mudah terpedaya dng penipuan dalam bentuk apapun.
Jangan mudah terpancing dng imbalan yg begitu menggiurkan.
Sungguh ini semua hanyalah salah satu Modus Penipuan Model Baru.#.#.#

11 comments:

Cebong Ipiet mengatakan...

ndak baca terusannya
berenti di nyang lagi naek motor bedua T_T
huehueheu jd pengen

riosisemut mengatakan...

@ebong:
Yah.,ebong curang, mesti gak dibaca sampai akhir, pdhl itu baru pembukaannya, belum isi pokoknya.

Devi angraeni ia mengatakan...

Tau ni,, gag tau apa, lg musim hujan... Heuheuheu... Bikin pengen aj., ahahahaha....


*lirik si ayah.

riosisemut mengatakan...

Devi km pa kabar? Kemana ja gak prnh nongol? Gimana kabarnya sama Ayah? Km kapan wisudanya?

Anonim mengatakan...

Sebuah informasi yang sangat berharga, semoga tidak akan ada yang tertipu dengan modus penipuan model baru ini.
Boss, keterangan selanjutnya saya kirimkan via e-mail yang digunakan untuk berkomentar di blog saya, daripada disini malah mengganggu keseriusan para pembaca blog.

riosisemut mengatakan...

@sapimoto:
Iya Mas aq tunggu, dan atas nama keluarga, Semut ucapin makasih banyak atas info dan segala bantuannya.
Smoga Alloh membalas semua kebaikan Mas Sapimoto. Amin.

Cebong Ipiet mengatakan...

begh tak woco yoooo nganti akhri babak penipuan....cuman pgn komen sing bagian iku thok wkekekkekee

angel mengatakan...

Enaknya msh bs b0ncengan berdua. . .Ah andai aja. . .

Gilang Kinasihan mengatakan...

jaat bener yaa.. padahal niatnya baek mao ngembaliin tapi malah menjebak..
*bekson~Hello ular berbisa..*
=p

riosisemut mengatakan...

@gilang:
Iya Non...tau tuh orang pinter jg nyari ide.

@angel:
Hehehehe...km ngiri ya? Makanya cpetan nyusulin.

@ebong:
Iyo2 Bong, aq cma bcanda... Aq prcaya koq sma km.

Unknown mengatakan...

thanks for information and succesfull
Ramuan Herbal Untuk Radang Tenggorokan

Posting Komentar

[ Kotak Komentar Klasik ]

Blue link↑↑diatas↑↑, bisa kalian gunakan saat kalian kesulitan koment karena sedang ngeblog via ponsel.

Tinggalkan jejakmu disini Sob..
komentar kalian adalah semangat buat Semut untuk menerbitkan entri berikutnya.