Kamis, Juli 30, 2009

Malaikatku... dekap aku dalam pelukmu

Sobat Semut semuanya, kali ini aku akan mencoba meletakkan diri menggantikan posisi 'some one special' yg Insya Alloh sebentar lagi akan kembali kepada 'malaikat penjaganya' yg juga sangat menanti kepulangannya. Tolong kalian baca ini, kata demi kata tanpa ada satu hurufpun yg terlewatkan.


[[ "Ya Robbi... saat awal penciptaanku, mungkinkah aku takut turun ke bumi? Mungkinkah aku takut akan kesendirian ini? Tidak. Karna ternyata tlah Kau karuniakan padaku 'malaikat' yg selalu menjagaku dengan kelembutan dekapannya, yg sampai rela mengorbankan jiwa dan raganya demi aku.

Ya Robbi, mungkinkah awalnya aku khawatir bumi tak seindah surga?
Tidak, karna ternyata tlah Kau karuniai aku sesosok 'malaikat' yg mengajakku menikmati indahnya dunia dengan iman. Kau karuniai aku sesosok 'malaikat' yg membimbingku mengenal Islam.

Sobbat aku semuanya..., taukah kalian siapa itu? Siapakah gerangan sosok malaikat itu?

Ibu...
lahirku ke dunia berhutang darah dan nyawa padamu.
Perjuangan yg melebihi garis batas antara hidup dan mati.
Perjuangan yg bukan dilakukan oleh pria yg gagah perkasa tapi oleh wanita dengan segala kelemahannya.

Ibu, maafkan aku...
Lahirku ke dunia belum mengenal rintihan sakit yg kau derita. Lahirku ke dunia belum mengenal hebatnya pendarahan yg kau alami, dan lahirku ke dunia belum mengenal perih yg kau rasakan.

Ibu, maafkan anakmu...
Yang di kala kecil dulu, belum mengenal kantukmu, yg terbangun karena tangisanku. Pun aku belum mengenal lelahmu merawat dan membesarkanku.
Ya... aku masih belum mengenal air mata yg selalu mengalir di setiap saat kau mendo'akanku.

Ibu, maafkan anakmu..
Yang di saat mulai sekolah, masih saja belum menyadari bahwa kenakalanku cukup menguras kesabaranmu. Kejengkelan hatiku saat kanak-kanak dulu pernah berbuah bentakan terhadapmu. Ibu, aku belum menyadari bahwa hatimu terluka, teriris perih, tapi kau tetap membelaiku lembut tanpa ada beda dari sebelumnya. Kontras dengan kerasnya intonasi ucapanku saat itu padamu.

Ibu, maafkan anakmu...
Saat remaja dulu, aku masih belum mengenal bahasa penjagaanmu padaku. Kau larang aku pergi malam, kau minta aku tuk tetap tinggal, menemanimu yg tengah sendiri di rumah. Tapi aku memilih keceriaan bersama teman. Lebih memilih kebersamaan dengan mereka.

Ibu, maafkan anakmu..
Yang belum mengerti betapa berharganya kehadiranmu dalam segmen-segmen hidupku.


Hmmm... mendungnya langit sore ini, mengajak hatiku tuk merindumu. Kelembutan awan kali ini, mengingatkanku akan kelembutan kasihmu. Keteduhan ini membawaku teringat kembali akan keteduhan sorot matamu. dingin yg aku rasa ini, mengingatkanku akan hangatnya pelukanmu.

Ya Rabbi, aku tak ingin mengenalnya kala ia tlah tiada, dewasaku kini tak ingin terlambat mengenalnya. Aku tak ingin lagi terlambat memahami kasih sayang, pengorbanan dan ketulusannya.

Who should you take good care of, giving all your love? Who should you think the must of- after Alloh and Rosululloh? Comes your mother. Who next? Your mother. Who next? Your mother. Who next? Your mother. And then your father.

Who should you give your love to? Your respect and your honour to? Who should you pay good mind to- after Alloh and Rosululloh? Comes your mother. Who next? Your mother. Who next? Your mother. And then your father.

Redupnya langit sore ini makin membuat kerinduanku menggebu.

Jauh disebrang sana, ada Ibu yg menanti kepulanganku. Jauh disebrang sana, ada Ibu yg rindu mendekapku. Jauh disebrang sana, ada Ibu yg menyaksikan tercerminnya kebahagiaan dari pancaran sorot mataku.

Ya Robbi...
Jagalah Ibu selalu. Cintailah ia melebihi cintanya padaku. Hadirkan selalu keridhaan-Mu, sebagaimana ia selalu menghadirkan kebahagiaan dalam relung jiwaku. Tuntunlah ia menapaki jalan surga-Mu, sebagaimana ia selalu menuntunku tuk semakin mengenal-Mu. dan baikkanlah akhir hayatnya, ya Rabbi melebihi baiknya kemuliaan akhlak yg ia ajarkan padaku. Amin...

Ibu.. sebentar lagi anakmu datang mendekapmu, menumpahkan air mata rindu di jarit usangmu. Melampiaskan segala sesak dalam hatiku...

Ibu... dengan setumpuk kerinduan, aku datang,
kembali ku bersimpuh di pangkuanmu.

Insya Alloh amin ya Alloh..." ]]


NB :
"Ya Alloh... karena-Mu ianya datang, dan atas kehendak-Mu pula ia nanti kan menghilang."

Buat dua orang Sahabat kita yg saat ini sedang SAKIT, Wina dan Ninit, mari kita berdoa SEMOGA MEREKA CEPAT SEMBUH, dan bisa aktif lagi, becanda-canda lagi seperti dulu, amin.

47 comments:

WONDEFULL UMROH - SUGENG mengatakan...

Aku ikut hanyut dan sedih karena nggak mungkin bisa membalas kebaikan kedua orang tuaku. Aku ikut titip doa di sini: Yaa Alloh ampunilah dosa2 ku dan dosa kedua orang tuaku. Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku diwaktu kecil.

KangBoed mengatakan...

Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk sahabatku yang terchayaaaank

Ya Allah hanya engkau yang ADA.. tiadalah diriku ini

KangBoed mengatakan...

kaduaaaaaaaaaaxxxxxxxxxzzzzz

katiluxxxxxxxxxxxxxxxzz

namaku wendy mengatakan...

Hanya KepadaMu Ya Rabbi...

Yanuar Catur mengatakan...

semoga mereka berdua cepet sembuh
meskipun aku sedang jauh di malang sini
aku akan selalu mendoakan kesembuhan mereka
amienn

Tukang Komen mengatakan...

semoga semua diberkahi rahmat dan anugrahNya yang terindah, dan kasih sayang selalu tercermin dari semua ucap dan kata serta hormat kita pada Ibu dan ayah kita.

none mengatakan...

pulang melepas rindu bersama sang ibu tercinta ya mut? manfaatkan setiap detik bersamanya.

untuk mbak dwina dan ninit, semoga lekas sembuh ya

Kabasaran Soultan mengatakan...

Hiks-hiks-hiks ...terharu daku membacanya ..jadi ingat sama 'the one..the only one ..kekasih sejati daku ...IBU...EMAK....NYAK...

vie_three mengatakan...

aq ikut terhanyut mas, selama ini aku selalu membuat ibu khawatir.....

tak bisa berkata-kata aq membacanya kata demi kata yg terurai disini..... aq merasakan kerinduan yg dialami mas rio kepada ibu, sungguh aq terhanyut membacanya.

buat mbak dwina dan ninit, cepet sembuh yak.... oiya blognya mbak dwina kagak bisa dibuka, hiks-hiks.... :((

riosisemut mengatakan...

MEWAKILI DWINA :
BLOG BINTANG AIR SENGAJA DITUTUP UNTUK SEMENTARA, KARNA YG PUNYA LAGI SAKIT DAN SEDANG MEMPERSIAPKAN DIRI UNTUK KEPULANGANNYA KE TANAH AIR.

@vie_three : tuh udah aku jelasin, makasih buat doanya
@kabasaran : iya Pak, apalagi aku yg nulis, sempet jatuh juga air mata ini
@henny : trimakasih buat doanya Hen
@tukang komen : amin amin amin ya Alloh, semoga doa kita semua, dikabulkan
@yanuar : makasih doanya Yan, amin, kamu lg ngapain di Malang
@wendy : mana lanjutannya Wen?
@kang boed : salam cinta, sayang dan damai juga dari aku.
@big sugeng : amin amin amin ya Alloh

Unknown mengatakan...

jadi kangen sama mama nih...

dwina sakit ya duh...kasian...semoga cpt sembuh ya neng

FATAMORGANA mengatakan...

Aku jadi terenyuh membaca artikel ini sobat,.,.. jadi kangen emak di Kampung.
Makasih infonya tentang si Bintang Air

Unknown mengatakan...

aku menghirup aroma kesedihan nih di postingan ini. cemangattt mut!!1

Tukang Komen mengatakan...

Mampir di siang hari terucap kata hormat dan sebuah award kupersembahkan kepada sahabat tercinta, silahkan dijemput cak awardnya ditempatku.

Unknown mengatakan...

wah, mut..jgn gitu dong. kamu tetap berarti kok sbg temanku. tenang aja kamu masuk ke kloter 3. masalahnya, aku suka sebel kalo dikasih award tapi gak dipajang. nanti aku kasih deh, tapi dipajang ya.

buwel mengatakan...

Duuuuuhhhhhh.......muantabbbbb......jadi inget ibu ku mas mut......siiipp untuk hadits nya...
dan turut mendoakan untuk mbak win dan mbak nee, semoga cepet sembuh ya...

Fanda mengatakan...

Rio, aku sdh hapus Feedjit di blog Buku Fanda. Bisa tolong ngecek, sudah sembuh belum blogku? Thanks ya...
Habis ini mo baca dulu, baru komen postingmu...

Fanda mengatakan...

Duh..jadi ikut terharu. Memang begitu banyak yg sudah dilakukan oleh ibu, sehingga seberapa besarpun cinta kita kepadanya, kayaknya takkan bisa membalas semua yang telah ia lakukan buat kita ya...
Very nice post!

Fanda mengatakan...

waaah..thanks berat ya!! ternyata dari situ ya asalnya. OK aku buang. Dulu pake Feedjit krn bisa tau dari posting mana aja pengunjung yg dateng. Tapi yg penting sekrg sdh lebih ringan nih...
Eh Rio, awardnya memang buat semua sahabat kok. kan kamu sahabatku juga, sdh nolongin aku lg. Ambil ya awardnya, aku ga bagi2 coz bingung yg mana yg kamu blm punya. Ambil ya sebagai rasa terima kasihku sdh kamu tolongin!!

suzhu mengatakan...

whoa...mas semut :(( aq jd pengen nangis jadi rindu ma mama, soalnya waktu kecil aq bandel banget suka main di becek dh dilarang gag dengar...

suzhu mengatakan...

aq tersentuh banget mas semut...postingannya bener2 bikin kita mensyukuri ibu yg telah kita miliki. mamaku memang paling baik...i love her so much

Jhoni20 mengatakan...

aduhhhhh...rangkaian katanya gak nahan hehehehe!!!

saya jg jad kangen sama ibu saya......jadi ingin makan masakan ibu......

J O N K mengatakan...

wanita yang paling saya takuti ya si Ibu, do'anya mujarab mas

Mmmmm ... kok jadi ikut2tan sedih ya, takut gak di beri kesempatan membuat si Ibu bangga :(

J O N K mengatakan...

semoga cepat sembuh buat wina sama nitnit :)

cahyadi mengatakan...

jadi ingat lagunya bang Iwan nih mut, liriknya kayak gini: ibuku sayang sudah jauh berjalan, walau tapak kaki penuh nanah penuh darah, seperti udara kasih yang engkau berikan, tak mampu ku membalas.... ibu...

suzhu BITES mengatakan...

hihihi...aq sendiri gag tau, aq ngemeng apa dipostingan kuw wkwkw....met pagi mas semut, aq mampir lagi nih sambil lompat2

DUNIA POLAR mengatakan...

aku nggak kuat mas baca ini :((
ohh ini toh yg dimaksud somwan spesial yg di pesbuk, brti aku salah donk :D

Tukang Komen mengatakan...

mampir lagi cak...sambil ngaso...

Unknown mengatakan...

mut...utk melipur hatimu aku kasih award nih . cek di postingan http://just-fatamorgana.blogspot.com/2009/07/award-maniak.html

jangan lupa dipajang ya. kan kamu suka manis. aku kasih yg manis2 tuh. he he he...cheerr...

KangBoed mengatakan...

Hadooooooooh.. kok link saya belum tercantum yaa.. perasaan mas Semut pernah minta tukar link

Salam Sayang

*pulangnunduk*

PRof mengatakan...

Ibu....
Do'a dan harapanmu yang mengalir dalam darah dan nadiku
Kan ku wujudkan demi mu...Ibu....
Meski sampai detik ini, smua masih terasa jauh...

Wina dan Ninit, get better soon, I Hope so....

Anonim mengatakan...

hihi.. puitis amat

Anonim mengatakan...

liat disini sob (award kesembilan)
http://www.aearc.com/2009/07/tampungan-award.html

telat sih datengnya

partelon mengatakan...

Saat kita ceria menerima "awal", tentu layak kita lega dengan "akhir"...
Semoga sobat2 yg lagi sakit cepat disembuhkan Sang Maha Penyembuh...
Amin Yaa Rabba-l-'aalamien...

ijoroyoroyo mengatakan...

Terimakasih...

Yunna mengatakan...

bagus banget...

buwel mengatakan...

Selamat siang mas mut...moga selalu sehat ya...amiiin

suwung mengatakan...

diksinya hebat bos

Unknown mengatakan...

ewotnya belum dipajang? hiks....pulang lagi deh. hiks....pinjem sapu tangan..mau meletin ingus segambreng. hiks....sreeettt...tuh ingusnya...

Iklan Gratis mengatakan...

huaaaaaaaa.....

mas....
thx banget dah ngepost hal kek gini...
pencerahan diawal bulan yang sangat dibutuhkan...
semoga saja ini bisa membuat kita lebih berbakti dan lebih menghargai seorang ibu...
semoga saja kasih ibu bisa menjadikan ridho Allah untuk kita...

salam hangat kawan ku :D
Stop Dreaming Start Action

Yolizz mengatakan...

kangen sama ibunya yah mas?! moga bisa cepet ketemu yah...

biar kangennya terobati :)

Tukang Komen mengatakan...

Mampir ditengah malam cak...

MUKIYO mengatakan...

yang depan enak, tengah2 basa ringgis, mampuslah aku.

anazkia mengatakan...

mas Rio, menahan tangis aku membaca ini. Wina alhamdulilah sehat2 aja mas...

Semoga ibu di sana dalam keadaan sehat.

jUnE0u mengatakan...

moga ceper smbuh aj deh..slm buat mamahnya ya..
menyenangkan jg seandainya mamah gw masih ada.. :(

safira mengatakan...

Hujan kau ingatkan aku tentang satu rindu
di masa yang lalu
saat mimpi masih indah bersamamu

Allah izinkanlah aku bahagiakan dia
meski dia tlah jauh
biarkanlah aku berarti untuk dirinya

terbayang satu wajah penuh cinta penuh kasih
terbayang satu wajah penuh dengan kelembutan, kau ibu :P
Assalamualaikum
Mas Rio, keren lho puisinya :P
oh ya, koq d blog dini, mas rio bilang dini suka marah2? maksunya apa mas, dini g ludeng,he2 :P
Wasalamualaikum :)

Anonim mengatakan...

Langsung follower diTKP, hee...thanks suggested nya.

Posting Komentar

[ Kotak Komentar Klasik ]

Blue link↑↑diatas↑↑, bisa kalian gunakan saat kalian kesulitan koment karena sedang ngeblog via ponsel.

Tinggalkan jejakmu disini Sob..
komentar kalian adalah semangat buat Semut untuk menerbitkan entri berikutnya.