Marilah Kita Bicara Cinta

Malam itu..
luas langit di luar sana terhampar begitu cerah. Semburat awan putih saling berkejaran membuat bayang-bayang di tanah. Rembulan merahpun merekah, memantulkan indah cahayanya. Menerobos masuk di sela-sela kisi jendela.
Di atas peraduannya, nampak seorang blogger tergolek lemah tak berdaya. Kasur empuk tanpa pilar itupun, seolah tak mampu sembunyikan pucat di wajahnya. Dia hanya pasrah dan sesekali menghela nafas, sekedar menghempas rasa lungkrah di tubuhnya. Seorang perempuan muda nampak mencoba tunjukkan perhatian. Ditangannya, sebuah nampan lebar sedang ia sangga. Sepiring nasi, segelas susu dan beberapa butir obat ada diatasnya.

Namun Sang Blogger malah berpaling dan tak acuh akan apa yg ada dihadapnya. "Taruh aja di atas meja." singkat katanya.
Dengan malas dia lalu bangkit. Sesuap nasipun mulai merangkak masuk ke dalam perut. Beberapa butir obat dan segelas susu segera menyusulnya. Sekejap kemudian dia berbaring lagi. Nothing can't stop us now, samar-samar masih terdengar mengalun syahdu dari headset itu. Dan di atas keyboard ia coba tuang semuanya.

"Dalam lelap...
kupacu motorku menyusuri jalanan yg sama sekali ku tak tau. Melintasi sebuah kota yg sungguh asing buatku. Sepi. Hanya satu dua motor yg nampak melintas. Dan sesekali pick up hitam pengangkut ikan menyalipku. Ku belokkan motorku menuju jalanan berpasir. Bau anyir segera menyeruak masuk menusuk hidung. Panjang panjang batang pohon nyiur ikut pula berdiri menyambutku.
Kini jelas sudah olehku, kini dapat ku lihat, buih putih bergemuruh di hantam ombak menghempas karang. Aroma khas pantai memaksa deru motorku terus melaju. Dan diatas pasir yg mulai mengering itu, aku berhenti. Kutinggalkan dia dalam sendiri. Dan ingin segera ku berlari, menangkap seekor camar cantik yg terbang kian kemari, tapi...
Serentak langkahkupun terhenti. Mataku terpaku menatapi gadis itu. Dia berdiri tegak di pinggiran pantai memandang laut. Tanpa alas menghias di kakinya dan kedua tanganpun ia satukan dibelakang. Woman's french terry 3/4 pants dan kaos hitam tanpa lengan, melekat manis ditubuhnya. Tak nampak olehku raut wajahnya. Hanya lurus rambutnya dipotong shaggy dicacah ujungnya.
"Honey.." gumamku lirih memanggilnya.
"Maaf Mas aku bukan Honey, aku Bidadari." jawabnya seraya tertawa dan lalu berlari.
"Aaah.. kamu ni bisa aja ya godain aku.. awas kamu ya.." keluhku kemudian ikut berlari mengejarnya. Sampai dia terjatuh di antara riak gelombang. Sebagian tubuhnya basah dan pasir keringpun menempel lembut di kulitnya. Duduk aku di sampingnya dan diapun berbaring manja di pangkuanku. Berdua kita lalu bercerita. Tentang karang, tentang ombak, tentang laut, tentang hidup, tentang cinta, tentang kita dan tentang semuanya. Hingga mentari lenyap ditelan senja. Dan kitapun bergegas pergi menuju pub, melepas lelah sambil sesekali bernyanyi. Secangkir kopipun siap menemani.

Nothing can stop this love we're making,
nothing can stand in our way...

Nothing can block this road we've taken,
nothing can stop us now..

Hingga tiba di akhir cerita, "klunthing.. klunthing.." Sebuah email masuk menghentikan lagunya tuk sementara, dan itu membuat aku terjaga. Segera ku buka mata, kulirik jam di dinding 23.25. Didepanku, sebuah laptop masih menyala tanpa sepatah katapun tertulis disana.

Ya Alloh.. what happen with me? Kenapa dia mulai berani hadir di mimpiku? Sudah lebih dari seribu kali ku tegaskan pada hati bahwa gak mungkin aku mencintainya. Dia hanyalah teman biasa. Tapi kenapa dia selalu hadir membayang di pelupuk mata? Kenapa setiap aku mencoba melupakannya, selalu saja aku gak bisa. Salahkah aku bila akhirnya aku memang mencintainya??
Tidak.., gak mungkin aku mencintainya. Ini semua sudah gak bener, ini semua pasti salah..!

Ya Alloh.. tampar aku, sadarkan aku dengan azab pedihmu. Yakinkan aku bahwa ini semua hanyalah khayalan semu."

Sobat Semut semua... lewat postinganku kali ini, marilah sama-sama kita bantu blogger itu. Yakinkan dia bahwa itu bukanlah cinta. Itu hanya obsesi semata.
Beri dia pengertian tentang apa arti cinta yg sesungguhnya. Bilang padanya bahwa perasaannya itu SALAH. Yakinkan dia, bahwa dia GAK CINTA. Gak pernah cinta dan gak akan pernah lagi JATUH CINTA.