Rabu, Maret 11, 2009

TERLAMBAT [episode 5]

Oke. Sekarang saatnya lanjutin novel. Tapi sebaiknya kalian baca dulu episode sebelumnya, atau mungkin malah pengin
mengulang dari awal? Terserah, namun yg pasti, sekarang semua uda terlambat.

"Yah..semua emang udah terlambat."

Kalimat itu terpaksa Ari ucapkan, sesaat setelah Ajeng menyatakan penyesalannya dan berniat ingin kembali merajut tali kasih, yg dulu sempat terkoyak. Dan betapa terpukulnya Ajeng mendengar jawaban itu.

Ajengpun kontan terkulai layu dan langsung membenamkan wajahnya di pangkuan Ari dengan air mata yg terus mengalir tanpa henti.

"Sekarang mau gimana lagi Jeng.. semua uda terlambat. Uda terlanjur ku pinang dia dan uda ditentuin kapan nikahnya. Gak mungkin aku batalin itu. Meski hanya dengan berbekal sebutir cinta yg sempat tersisa, aku harus tetap menikahinya." sejenak Ari menghela nafas, lalu melanjutkn pembelaannya,

"Maafin aku Jeng... emang aku sangat mencintai kamu lebih dari apapun, tapi aku juga gak mungkin batalin pernikahan itu.
Percayalah... meski ragaku ini bukan milikimu, namun cintaku kan tetap abadi buatmu. Selamanya. Seumur hidupku. Sampai aku rapuh dimakan usia dan sampai nanti ajalku tiba."

"Aku gak bisa terima itu Mas, aku gak sanggub." ucap Ajeng kemudian dengan penuh emosi, "lebih baik aku mati dari pada harus hidup buat melihat kamu bersanding dengannya."

"Lho... jangan gitu dong, itu gak adil namanya, dan itu perbuatan yg sangat terkutuk. Jangan pernah kamu lakuin itu.
Toh meski aku nikah dengannya, cinta aku masih tetap utuh buat kamu selamanya. Kamu harus mampu nerima ini dengan ikhlas dan melihat kenyataan bahwa emang inilah kehendak dari-Nya."

"Tapi kenapa ini semua, aku yg ngalamin Mas? Kenapa? Kenapa Dia gak adil padaku?!"

"Bukannya Dia gak adil Sayang... tapi mungkin ini sekedar ujian buat kita, seberapa besar iman kita kepada-Nya.
Dan aku yakin, kamu pasti kuat ngadepin ini. Percayalah, Tuhan gak mungkin menurunkan cobaan yg melebihi kemampuan umat-Nya. Yaaah... mungkin emang kita gak berjodoh. Itu aja.
Kamu cantiq Jeng.., kamu baik.., kamu pasti bisa dapetin pengganti aku yg jauh lebih sempurna. Apa sih yg istimewa dari aku? Gak ada kan?"

Panjang lebar Ari lalu membujuk Ajeng, berusaha meluluhkan hatinya dan segera sadar bahwa apa yg diucapnya tadi, salah. Ari gak mau Ajeng beneran bunuh diri hanya gara-gara cintanya. Dia masih muda, cantiq, masih panjang jalan yg musti ditempuhnya.

Nampak kini Ajeng mulai hentikan isak tangisnya. Namun masih jelas tersirat di raut wajahnya tersimpan berjuta rasa yg gak semua orang sanggub membacanya.
Ari melirik arlojinya, 20:50. Tanpa disadari, hampir dua jam mereka duduk diatas batu itu dan gak beranjak sedikitpun.
Ari segera sadar bahwa ia musti cepat mengakhiri pertemuan itu. Waktunya tinggal 40 menit lagi, jam 21:30, ia harus udah sampai di rumah.

"Yah... aku kan berusaha nglakuin seperti apa yg kamu bilang tadi Mas." ucap Ajeng kemudian, manggut-manggut, membuat Ari tersentak dari lamunan.
"Kan kuanggab dia sebagai kakak dan kan kuterima ini semua sebagai satu ujian yg harus aku jalani dengan penuh kesabaran."

"Nah... itu baru Ajeng yg dulu. Ajeng yg periang dan pantang menyerah. Itu baru kekasihku namanya." sahut Ari kemudian sambil mengeluar sapu tangan dari saku celananya. "Nih sekarang bersihin dulu wajah kamu dan rapiin rambutnya, abis itu kita pulang. Oke..?"

Selagi nungguin Ajeng selesai, Ari beranjak berdiri lalu melangkah ringan sekedar nglemesin otot-otot di kakinya. Ia lihat sekeliling, sepi, tinggal satu dua pasangan yg masih asyik bercengkrama di keremangan taman itu. Rupanya mereka uda tahu bahwa jam 21:00, taman itu ditutup.

"Mas.. tunggu aku dong," tiba-tiba Ajeng menggaet lengan Ari dari belakang, "aku kan takut, ntar ilang gimana..?"

"Iya-iya... sini." Ari mendekap pinggang itu dan memapahnya berjalan menuju pintu keluar.

Bersanding rapat mereka berjalan. Dibawah pohon keres yang cukup lebat, disamping pintu keluar, mereka berhenti. Suasana sedikit gelap, lampu taman tertutup dedaunan dan dalam sepi itu mereka saling berpandangan. Ari melingkarkan kedua tangannya mendekap pinggang Ajeng. Kini jelas terlihat olehnya, wajah mungil itu mendongak menatapnya sendu penuh kepasrahan. "Wajah ini kan selalu aku simpan di lubuk hatiku yg paling dalam. Tak kan pernah sedikitpun aku melupakanmu Jeng..." guman Ari dalam hati, "lembut rambutmu, lentik matamu, hidungmu, bibirmu dan semua yg ada padamu."
Cukup lama Ari menikmati wajah itu hingga Ajengpun tertunduk malu, tak kuasa lagi menatapnya.

"Eith... pandang aku Jeng, tatap mata aku dalam-dalam. Aku sangat mencintai kamu lebih dari apapun. Kamu tahu itu kan? Tapi sekali lagi, maafin aku. Maafin aku Sayang, ini semua bukan kehendakku, aku cuma sekedar jalani.
Maafin aku Jeng..."

"Iya Mas, aku tahu itu, dan akupun juga, sangat mencintaimu, sejak pertama dulu. Meski Yg di atas berkehendak lain, kan kuterima ini sebagai satu pelajaran yg sangat berharga dalam hidupku. Dan kan selalu aku simpan cinta kamu di ruang hatiku yg paling istimewa."

"Aku bangga dengerinnya Sayang, dan sebagai perpisahan, aku pengin ngliat senyum kamu sekali lagi. Nah... gitu dong..."

Lalu tanpa peduli orang yg lewat, Ari mengecup bibir mungil itu sekali lagi untuk terakhir kalinya, dan

bersambung..

18 comments:

beat2ws mengatakan...

Satu jam saja ku telah bisa cintai kamu, kamu, kamu.
Namun bagiku melupakanmu butuh waktuku seumur hidup.
Titik..

Anonim mengatakan...

Ribet banget tuch bro ceritanya..
Si ari kok gak malah ngejauhin ajeng sich..
Dosa lo ntar..
Wuikikikikkk..

Cebong Ipiet mengatakan...

kapan marine ki?

Cebong Ipiet mengatakan...

ixixixixix....g seru kl ndak ada ilustrasinya...xixiix

riosisemut mengatakan...

@cebong :
Hemmm... maumu Bong, kepingin yo??
Masih lama, Bong.

@rampadan :
Itulah Ari Mas. Dia sangat mencintai Ajeng tp dia jg gak bs batalin pernikahannya.

@beat2ws :
Iki malah nyanyi.
Lagune eSTe Dua gelas yo??

Etha mengatakan...

mengapa .. oh .. mengapa?!?!?!?

Unknown mengatakan...

seharusnya gak boleh ada adegan mesra spt peluk dan cium ya...kesannya si Ari ini menduakan cinta gitu. kan dia dah mo married mah cewek lain. kasihan dong sama calon isterinya.

namaku wendy mengatakan...

hodoh udah mo nikah koq malah deket ma cewe' laen, apa kata dunia ckckck kek masih ngasi harapan ma ajaeng gitu, ntar malah jadi lebih sakit lo ujung-ujungnya tu
lanjuttt...

SunDhe mengatakan...

hikz.. hikz...
tar baca dari awal la^^

riosisemut mengatakan...

@dhe :
Silakan Dhe, emang lbh mantab baca dari awal.

@wendy :
Yah...begitulah Ari Wen...
Tp ujungnya gak sakit koq, liat aja ntar.

@sang cerpenis :
Novel ini memang sedikit berbau perselingkuhan Fan... tp itu juga demi meluruskan sebuah kisah asmara.

@etha :
Opo Tha sing mengapa???

anna fardiana mengatakan...

wah enak di Ari-nya dong mut...
bisa mesra ma Ajeng, eh nikah ma orang lain... menduakan itu namanya...

Metharia mengatakan...

wah.. saya bukan pengikut novel anda,, tapi gud luck aja yah..

dwina mengatakan...

mas semut... aku terluka parah... trus gimana ni ceritane? ndang gawa lanjutane..(penasaran mode on)

Anonim mengatakan...

kenapa diincrit-incrit sihhh...bikin penasaran aja...heheheh

riosisemut mengatakan...

@atca :
Ya emang biar pada penasaran Non...

@dwinacute :
Ditunggu aja Wina, 2 hari lagi pasti uda aku update.

@thesunflower :
Hae hae hae... came on, santai aja lagi Non, don't call me 'anda' panggil nama aku aja, Rio, Okey.,.

@anna :
Tapi Ari gak prnh bermaksud gitu Mbak Anna. Dia cuma mau meluruskan masalah aja.

@all :
Maaf, karena satu dan lain hal, Semut blm bisa blogwalking. Sekali lagi maaf ya, ada something wrong nih.

Anonim mengatakan...

wahh enak tuh yg mesra-mesraan?!?!?!

hi there :)

sorry just pop-up from out of nowhere... it's a kinda blogwalking or something :)
greetings then :)

Unknown mengatakan...

wah, belum ada lanjutannya. masih lemot inetnya?

J O N K mengatakan...

seef deh, sebuah alur yang beda dengan yang lain.

aduh saya harus baca dari awal donk supaya "in" ke dalam ceritanya

good Job , mas :)

Posting Komentar

[ Kotak Komentar Klasik ]

Blue link↑↑diatas↑↑, bisa kalian gunakan saat kalian kesulitan koment karena sedang ngeblog via ponsel.

Tinggalkan jejakmu disini Sob..
komentar kalian adalah semangat buat Semut untuk menerbitkan entri berikutnya.