Kamis, Mei 21, 2009

Mampir Sebentar di Pantai Pacitan

Bingung Sob, mau posting apaan ya...?
Masih dalam suasana duka nih, trenyuh aku ngeliat berita di tipi-tipi. Para korban jatuhnya Hercules makin membuat aku sedih aja. Apalagi ada yg sampai terpaksa menikah di depan jenazah ayahnya. Jadi inget sama pernikahan sodara aku kemarin. Hiks..
Tapi ya sudahlah, kita bahas yg lain aja sekarang.
Seperti yg aku bilang kemarin bahwa selain melayat, menjadi saksi pernikahan tragis dan ikut mengantar ke pemakaman, selama di Pacitan, aku juga menyempatkan buat mainan di Pantai Teleng.
Jadi seusai mengantar jenazah ke pemakaman, aku langsung minta ijin sama Mama untuk main ke pantai. Sendiri, karena ternyata Om gak mau ikut. Ya udah, sampai disana aku langsung jeprat jepret pake kamera hpku.

Hmmm... duduk sendiri di pasir pantai ternyata malah membuat anganku terbang entah kemana. Andaikan aku bisa duduk menikmati ini semua, berdua dan memainkan bintang air itu bersamanya, pasti semua akan terasa jauh berbeda.
Bener kata Itik, siapapun berhak mencintai siapa, cinta itu hak setiap umat manusia, cinta itu anugerah.
Cinta itu gak bisa ditolak, cinta itu datang dengan sendirinya gak diundang, semakin diusir cinta semakin lekat, semakin dijauhi cinta semakin dekat, gak ada yang bisa melarang cinta.
Loh koq jadi ngomongin cinta, gimana sih?

Oke. Jadi daripada aku bengong sendirian menatap pantai itu, mending aku liat para nelayan aja. Baru turun dari kapal dan menimbang hasil tangkapannya. Ni salah satu dari mereka.. Memikul ikan, dan lalu memasukkannya ke dalam box-box buat di angkut ke pasar pake mobil pick up.
Setelah puas mainan di pantai, akupun lalu kembali ke rumah itu dan siap-siap buat balik ke Jogja.
Jam tiga sore kita berangkat. Kali ini giliran aku yg nyetir pertama.

Wuaduh Sob.... ternyata jalannya sangat terjal dan berliku. Di satu sisi tebing dan sisi lainnya jurang. Mana hujan lagi. Jalan licin bngt.
Ya Alloh... Alhamdulillah akhirnya kita sampai ditujuan dengan selamat.

31 comments:

T.Yonaskummen mengatakan...

petromax aseeek,pantainya gak gitu keliatan mas

balisugar mengatakan...

Syukurlah udah balik lagi ke Yogya. Hm di Pacitan makan ikan segar donk wah buanyak banget

Anonim mengatakan...

Cinta tidak harus memiliki...

Unknown mengatakan...

Mas, melamun soal cinta gak akan ada habisnya
apalagi ngomonginnya
cinta menyakitkan tapi nikmat dirasakan
hayoo ambigu kan??

Udah balik ke Jogja ya?
oke ati2 ya..
maksudnya ati2 nanti ketemu cinta lagi
he..he

Chuanx mengatakan...

Ceritanya mau sebar cinta?
(di gunung, pante, pacitan, jogja, surabaya... kebumen kapan? )

Ivan Rahmadiawan mengatakan...

Untung semut selamat ampe tujuan... Pantainya cihuy bgt tuh... Bsk ajakin aku ke sono ya? Wkwkwk

beat2ws mengatakan...

Iya mas, kebumen kapan dikunjungi, pantai petanahan menanti, akupun siap menemani, hahaha

Dunia Polar mengatakan...

wedew itu pantainya kok uda jadi pelabuhan kapal nelayan,he...
btw klo nggak salah d sana ada tempat surfing yg keren, bnr ndak???

Unknown mengatakan...

Mas, mampir lagi ahh...
he..he aku lagi punya ide menulis kisah cinta nih
antara mas Semut dan diajeng ehm..ehm
tapi ya seperti biasanya ceritanya komedi
ndak serius, bikin orang minimal tersenyum sekaligus terharu
sekaligus terbuka matanya,..
bahwa cinta itu gak salah
yang salah Cinta Laura..

tapi aku minta ijin dulu sama mas Semut dan diajeng..
takut nanti salah atau tersinggung
okey bos???

Gadget and Technology mengatakan...

eeem uda balik ya
uda siap caricinta terlarang belom ? xixixi

oia kenalan dengan blog baru ya *nyodorin tangan* kok diem ce salaman donk
ditunggu kunjungan balik dan komentarnya terutama dalam tulisan manjakan mata, telinga dan waktu anda dengan samsung LED TV.
awas lho kalao engga berkunjung tak jithak pakai tiang listrik wakakaka *kabuuurr *ngumpet

Seti@wan Dirgant@Ra mengatakan...

Cinta takkan pernah hilang selama manusia masih ada rasa,......

none mengatakan...

wuih..ikannya banyak banget, sempat ambil juga nggak? hehehe

melihat pantai memang selalu menjadikan diri kita melankolis, tapi ambil sisi baiknya..artinya kita masih bisa menghargai cinta

RanggaGoBloG mengatakan...

teleng ria pacitan dan gua goong... aku udah pernah singgah kesana...

Ajeng mengatakan...

Cinta memang tidak bisa ditolak mas,tapi kita bisa me'manage'nya kan..? Mas,nanti jangan lupa oleh-olehnya ya..

nietha mengatakan...

bicara cinta selalu membuatku terharu biru.. cinta..cinta..cinta dan aku selalu etrsakiti olehnya

atca mengatakan...

Lhoh...kok sampai ke Pacitan?? oarang mana sih?? Aku kalo mudik juga kepacitan lho....nenek moyang hubbyku orang pacitan soalnya...

buwel mengatakan...

wooow pantai pacitan indah juga ya, gambarnya inspiratif nih...

riosisemut mengatakan...

@buwel : iya indah bngt Wel.
@atca : ini lanjutan yg kmrn Bu, ke rmh sodara.
@nietha : cinta emang gak prnh ada habisnya Nit.
@ajeng : yup betul bngt Ibu.
Lah... ini uda balik tinggal critanya duank.
@rangga : iya bener Pantai Teleng Ria, tp aku blm prnh ke goa gongnya.
@henny : gak sempet Hen baunya amis bngt.
Hehe... p antai emang bikin kita melow.
@setiawan : betul bngt aku setuju itu.
@eros : oke Bang ntar aku kesana.
@itik : oke Sayank... silakan aja.
@dunia polar : iya ada tp katanya kalo lg pasang malah gak blh.
@beat2ws : kapan2 aja Bit aku ke Kebumennya.
@ivan : lain waktu aja Van aku ajak kamu. Tp dlm mimpi aja ya.
@chuanx : bukan nyebar cinta tp cintanya dtng dng sendirinya Chu.
@itik : cinta emang indah gak prnh ada habiSnya Tik.
@keboaja : setuju Kang Bo.
@balisugar : ya enggak lah Bro.
@tukang komen : kameranya cuma 2 megapixel Kang.

dwina mengatakan...

Pantainya bagus mut... jadi pengen puitis an hehehhe

Duduk berdua di pesisir pantai
Ketika senja tiba,
Selaksa butiran kristal bagai taburan permata,
mengiringi sinar lembut mentari bergegas pergi kebalik cakrawala,
Kini hanya tinggal cahaya emasmu,
bersiluet jingga bersama keagungan ciptaanMu,
bersandar dan hinggap di sudut cakrawala,

“Cahaya keemasan itu boleh hilang...
siluet jingga itu boleh padam…
namun senja itu kan selalu datang setiap hari..
di dalam hati ini..
dia boleh pergi dan menjauh,
namun kehangatan cintanya takkan pernah pergi
dan tetap tertinggal disini...
tersimpan lekat di bagian terdalam hati ini...
suatu tempat yg takkan mungkin bisa terjangkau oleh siapapun...
sampai suatu nanti..
asaku hilang bersama jiwa ini…”

Kalau di mellow in sepertinya puisi ini bisa menggambarkan apa yang kamu rasain saat kamu sendiri menikmati indahnya laut dan pantai

Anonim mengatakan...

Salam kenal, pantai pacitan emang sipp mas, kabarnya goa gongnya juga apik tuh..

anna fardiana mengatakan...

ikannya asik tuh mas...
buat yang penggemar seafood, harusnya pada nitip ke mas rio dong...

Dinoe mengatakan...

pantainya asyik mas...cinta memang penuh misteri mas...

wisata-riau4546463 mengatakan...

wah asik ni petualangannya.....
kapan-kapan ajak ya...

vie_three mengatakan...

wes selesai dech ceritanya.... dimuali dari menikah dihdapan jenazah ibu sampe berakhir di pantai.... itu ikannya barusna dari laut yak?? biasanya yg barusan datang tuch masih seger2 tuch.... hmmm jadi pengen makan seafood niy.... :D

anazkia mengatakan...

Salam kenal... ada2 aja tuh mantan copet, gak pasal2 aku malah di kenalin ama orang tenar di dunia bloger :)

Aku dah baca banyak postingan2 kamu. hmmm... adakalanya, yang sperti ini malah lebih seru dan banyak di buru.

Btw, kenapa dalam postingan di Pacitan selalu menggunakan nama tempat dengan "itu" apakah takkut di ketahui pembaca.

Aku heran ma mantan copet, ko tiba2 minat banget ngenalin aku ke kamu sampai ngirim imel segala :). Rupanya, kamu ada keistimewaan

Link di tempatku, aku klik dari blog bisa aja ko.. mungkin kamu dari hape kali...:)

Salam ukhuwah...yah untuk isterinya...

Kang Sugeng mengatakan...

Saya sampai lupa blm komen diSIni, maaf ya Mas,

Pantai Pacitan memang Buagus Mas. Sayangnya Mas Rio ndak ngajak teman, coba kalo sambil berduaan, pasti lbh seru.

rco mengatakan...

Asyik juga, ini mungkin yang dinamakan wisata bahari...

J O N K mengatakan...

wah indah neh mas, apalagi kalau ke sananya bareng someone hehehehe

eh saya pingin ikannya neh :D

alfi mengatakan...

wah maw dunkz ikan2nya...!

sitoradostdaram mengatakan...

emm. pntai lagi... td ktmu di blogs tmn di pntai.. skrg pun dmikian... ampunn... ;)

riosisemut mengatakan...

@lady : pantai itu tmpt favorit aku Chin...
@alfi : ntar aku kirim deh.
@jonk : iya ni Jonk, pengin bngt aku berduaan sama dia.
Ikannya ambil aja sepuas km Jonk.
@rco : bukan Co, ini cuma mampir bentar aja koq.
@mantan copet : iya Mas, itu jg yg aku lamunin selama disana.
@anazkia : makasih Non.. kunjungan aku udah direspons.
@vie_three : iya Fit, ini udah tamat.
@riau : boleh... kapan-kapan aja ya aku ajak.
@dinoe : yup cinta emang penuh misteri.
@anna : gak mau ah Mbak, baunya amis buanget.
@tgw : iya sayangnya kmrn waktuku cuma sebentar.
@dwina : makasih Sayank buat puisi indahnya. Pas bngt sama suasana hatiku.

Posting Komentar

[ Kotak Komentar Klasik ]

Blue link↑↑diatas↑↑, bisa kalian gunakan saat kalian kesulitan koment karena sedang ngeblog via ponsel.

Tinggalkan jejakmu disini Sob..
komentar kalian adalah semangat buat Semut untuk menerbitkan entri berikutnya.